Aceh Timur – Jurnalis Investigasi News- Jalan tak kunjung diperbaiki, warga Bukit Seuleumak Kecamatan Birem Bayeun kabupaten Aceh Timur terpaksa harus menandu jenazah sejauh tujuh kilometer dari rumah sakit ke rumah duka untuk dimakamkan.
Hal tersebut terjadi karena mobil ambulans milik rumah sakit tak dapat mengakses ke lokasi akibat kondisi jalan berlumpur bak kubangan kerbau.
Kondisi lumpur di sepanjang jalan lintas menuju Gampong Bukit Seuleumak diperkirakan mencapai kedalaman betis orang dewasa. Kondisi medan diperparah dengan badan jalan yang licin dan berlubang di sana-sini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebuah video kiriman warga dengan jelas memperlihatkan sejumlah orang terpaksa harus menandu jenazah orang yang meninggal melintasi jalan tersebut yang kondisinya rusak parah bagaikan jalan kesawah.
Keuchik Gampong Bukit Seulemak, yang baru di Lantik tiga bulan yang lalu Ramli mengungkapkan, kondisi ini sudah yang ke sekian kalinya terjadi.
Ramli menuturkan, setiap ada warganya yang meninggal baik dari RSU Aceh Timur maupun kota Langsa, maka fasilitas ambulancs hanya mampu mengantar jenazah hingga ke desa tetangga yakni Gampong Wonosari atau alur sentang.
Selanjutnya, warga memikul/tandu jenazah dari Gampong Wonosari menuju Gampong Bukit Seulemak dengan jarak sejauh 7 kilometer.
Diakuinya, perangkat desa dan masyarakat Gampong Bukit Seulemak sangat menderita menghadapi kenyataan ini.
“Apalagi bila hujan turun, akses jalan sulit dilalui oleh warga,” ungkapnya, Sabtu (19/3/2022).
Yang paling menyedihkan, ungkap sang Keuchik, ketika mendapati warganya dari pelajar sekolah SMP dan SMA yang terjatuh ke dalam kubangan lumpur akibat jalan lintasan rusak tersebut.
Sehingga, lanjut dia, seragam dan buku sekolah milik mereka menjadi rusak berlumuran lumpur serta tanah liat.
Begitu pula ketika ada warga yang hendak melahirkan ke rumah sakit, akibat kondisi jalan rusak parah dan tidak bisa dilalui alat transportasi, sehingga terpaksa ditandu di pikul oleh warga sejauh tujuh km ini saya merasa sangat sedih dan terharu melihat warga disini tapi degan kekompakan dan bersatu apapun yang terjadi di desa ini tetap kompak contoh nya masyarakat sakit ditandu masyarakat ke rumah sakit dan masyarakat meninggal di tandu oleh masyarakat sampai ke desa
Warga meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Timur melalui instansi terkaitnya tak menutup mata akan kondisi ini serta merasa sangat prihatin jika menyaksikan pemandangan itu.
Pemerintah kabupaten Aceh Timur juga diharapkan segera memperbaiki jalan rusak itu, karena telah berpuluh tahun dirasakan oleh masyarakat gampong setempat.
“Kami sangat berharap, Pemerintah kabupsten Aceh Timur dapat segera memperbaiki jalan rusak ini,” harap dia.
Saat di temui masyarakat desa bukit seuleumak yang tidak mau di sebutkan identitasnya di media menyampaikan sudah dari jaman dahulu kala sampai saat ini kami belum merasakan kemerdekaan ini, kalau kami merasakan merdekaan ini pasti jalan ini sudah bagus minimal pegerasan dan darainese nya bagus tidak becek seperti ini.
Tambahnya lagi kalau pemerintah itu adil pasti jalan induk ini di aspal seperti desa yang lain , yang lewat jalan ini sebanyak lima desa lebih. Kalau pun ada pembagunan jalan di sini cuma di geleder saja jalanya habis itu sudah di siram batu sikit udah selesai. Dan disini juga PLN sering padam tapi anehnya tagihan tetap tidak padam malah naik jadi kami berharap pemerintah kabupaten Aceh Timur ini untuk seriyus membagun desa kami ini.
Jangan setelah mau pilkada ada pembagunan sekerap jalan sedikit di siram batu sepuluh teruk habis itu tidak ada lagi pembagunan tunggu lima tahun yang akan datang baru ada lagi, dan setiap ada mau pemilu setiap calek masuk kampenye berjanji akan bagun tapi buktinya ini coba lihat sendiri tandasnya yang merasa geram terhadap Pemda Aceh timur dan pemerintah Aceh ini Tandasnya.
(zal/red).