Kebumen, Jawa Tengah, Jurnal Investigasi News – Setelah adanya gejolak di masyarakat luas dugaan penyimpangan dana anggaran pembangunan gedung serbaguna, dinas Pemerintah Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) segera turun ke desa Tanjungsari, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Dari perihal tersebut akhirnya Dinas PMD memberikan tanggapannya, kepala dinas Cokro Aminoto mengatakan, dirinya akan segera kroscek data sesuai aturan dan ketentuan pembangunan gedung serbaguna yang berada di Desa Tanjungsari tersebut.
“Pertama kami lihat apakah sudah sesuai dalam perencanaan apa belum, yang kedua speknya, kwalitas dari bahan-bahannya juga, kemudian aturan dalam penyedia barang dan jasa (PBJ) nya, karena disitu sudah diatur didalam aturan. Seperti Musdes misalnya,” terangnya saat dikonfirmasi tim media diruang kerjanya, Kamis (6/6/2023).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia menambahkan, bahwa pembangunan gedung serbaguna tersebut dapat dilaksanakan dengan tata cara pertahapan sesuai kebutuhan maupun anggaran dana yang akan dipergunakan.

“Pembangunan itu bisa dilakukan dengan cara bertahap asalkan pembangunan gedung dikerjakan sesuai spek. Menurut kami tidak masalah, artinya dalam pengerjaan tahap pertama itu pasang pondasi, tahap kedua kerangka berdiri terlebih dahulu, ketiga pasang dinding keliling misalkan. Makanya kita lihat terlebih dahulu, apakah pengerjaan itu langsung jadi atau bertahap,” tambahnya.
Lanjut, dirinya mengatakan, bahwa dia tidak berani mengatakan apakah dana itu di mark up oleh oknum pemerintah desa atau tidak, jika dirinya tidak mengantongi bukti-bukti yang kuat.
“Menurut kami dari sisi speknya, apakah itu sudah benar atau tidak, karena harga besi saat itu tidak sama dengan harga ditahun ini. Perihal harga itu mahal atau tidak silahkan saja kroscek dilapangan. Selain itu apabila terkesan tumbuh rumput ilalang, sebab pembangunan gedungnya tidak langsung jadi,” lanjutnya.
Namun saat dia disinggung perihal keluhan dan harapan masyarakat sekitar untuk melakukan audit, dirinya siap untuk melakukannya dengan dinas terkait yang membidangi terkait keluhan masyarakat Desa Tanjungsari.
“Kami siap saja untuk melakukan audit bersama, Kecamatan selaku pembinaan dan pengawasan serta dinas Inspektorat selaku pengawas internal. Karena biasanya desa juga suka mengundang kita (Camat, PMD, dan Inspektorat) seperti itu. Dan jika memang itu menjadi keluhan masyarakat kenapa tidak, kita lanjutkan saja. Yang pasti dalam waktu dekat akan kami lakukan pengecekan di lapangan,” pungkasnya.
(Sunardi)