Aceh Timur,JIN – Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto, menyatakan bahwa partai manapun yang dengan sengaja mengabaikan penderitaan rakyat selama ini cendrung akan ditinggalkan oleh konstituennya.
Hal itu disampaikan aktivis HAM itu, mengingat lemahnya peran partai politik di Aceh, dalam hal memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Aceh.
” Parpol dan elitnya terkesan datang dan baru sibuk peduli rakyat, ketika masuk masa kampanye saja, rakyat sudah hafal dan jenuh dengan itu semua, itu artinya parpol manapun yang abaikan nasib rakyat akan ditinggalkan atau kehilangan pemilihnya,” kata Ronny, Jumat 11. Febuari 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ronny sangat menyayangkan minimnya peran aktor – aktor politik selama ini dalam upaya bersungguh – sungguh mengentaskan kemiskinan di Aceh, yang dianggapnya sebagai bencana sosial itu.
Padahal, seharusnya rakyat Aceh bisa disejahterakan dan punya akses lebih besar pada keadilan, mengingat potensi sumber daya alam dan anggaran yang berlimpah selama ini, dan tentunya dapat diraih dengan adanya kebijakan yang pro rakyat.
” Kami concern pada isu kemiskinan dan hak asasi manusia, jadi dalam pandangan dan keyakinan kami, seharusnya mayoritas rakyat Aceh bisa sejahtera dan merasakan keadilan, tidak banyak yang terpuruk seperti saat ini, tapi kami tidak melihat sosok atau figur politik, terutama dari parpol, yang benar – benar serius berjuang mengatasi kemiskinan dan menghadirkan keadilan di tengah – tengah rakyat banyak,” ungkap Ronny.
Bahkan, Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Provinsi Aceh itu menilai, banyak politisi atau pegiat partai atau aktivis partai yang justru terkesan tidak berkutik atau tidak jelas perannya, meski pun sudah berada di kursi parlemen.
” Diduga banyak itu, yang sudah dipilih rakyat, tapi enggak pernah nongol, entah kemana dia, dan enggak jelas apa yang dikerjakannya selama ini, bahkan penderitaan rakyat seolah di bawa diam aja,” ketus putera Idi Rayeuk berdarah Aceh Minang itu .
Ronny berharap, partai politik membenahi diri dan merubah pola pendekatannya kepada masyarakat. Dan dia mengingatkan agar elit politik tidak hanya menjadikan masyarakat sebagai alat meraih kekuasaan dan keberlimpahan semata.
” Kan tujuannya parpol salah satunya untuk mengkonsolidasikan kekuatan rakyat dalam suatu kesepakatan tertentu, dan di sana digembar – gemborkan soal keadilan dan kesejahteraan di masa depan, maunya fokus pada tujuan kepentingan rakyat, bukan hanya memberi harapan yang tak kesampaian,” sebut pengkritik yang dikenal concern pada isu pengangguran, kemiskinan, demokrasi dan hak asasi manusia itu.
Dia juga menghimbau, agar masyarakat cermat menentukan parpol pilihannya di waktu mendatang, agar dapat merasakan perubahan yang diinginkan dan tidak dikecewakan lagi dengan janji – janji dan angin sorga.
” Ini sudah mulai masuk tahun politik, masyarakat harus sadar, bahwa pilihannya menentukan masa depan mereka, jangan cuek, jangan asal, jangan bilang tak peduli politik, karena hampir semua kebutuhan atau kepentingan rakyat diatur secara politik, salah pilih bisa kacau ,dan elit politik pun punya kewajiban serta tanggungjawab mencerdaskan rakyat dalam hal memberikan edukasi politik yang progresif terhadap rakyatnya, bukan malah mengelabui rakyat dengan janji – janji manis,” pungkas alumni universitas Ekasakti itu menutup keterangannya.(Zainal).