Harta Pejabat di Aceh Meningkat, Rakyatnya Tetap Hidup Melarat

Avatar

- Jurnalis

Jumat, 18 Maret 2022 - 20:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Jurnalis Investigasi News-Koordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny H, menyatakan kesenjangan sosial antara rakyat dan pejabat beserta kroni – kroninya di semua tingkatan di Aceh sangatlah timpang dan menganga. 

Bagaimana tidak, setidaknya berbagai media di Aceh saban hari mengabarkan meningkatnya harta sejumlah pejabat di Aceh, bahkan semua itu bisa terlihat secara kasat mata, sementara kehidupan masyarakat miskin di Aceh sangatlah memprihatinkan hidup bermandikan air mata.

” Miris, pejabat di Aceh, keluarga beserta kroni – kroninya hidup bergelimang harta, sedangkan rakyat Aceh hidup miskin dan sengsara, ironisnya lagi, para pejabat itu seperti hidup tak tahu malu,” kata Ronny, Jumat 18 Maret 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ronny berpendapat bahwa pemerintahan di semua tingkatan di Aceh telah gagal menghadirkan keadilan dan terbukti gagal mensejahterakan rakyat Aceh.

” Mereka tidak serius, baik gubernur, bupati – wali kota, dewan dan lainnya, gagal mensejahterakan rakyat Aceh, bukannya rakyat yang disejahterakannya, malah dia yang bertambah harta, dan yang ada hanya hal – hal yang ujung – ujungnya mengecewakan rakyat,” ketus pengkritik cadas yang dikenal concern dengan isu kemiskinan, pengangguran, demokrasi dan hak asasi manusia itu.

Padahal menurut Ronny, kewajiban mereka untuk mensejahterakan rakyat itu merupakan bagian utama dari perintah undang – undang, apalagi merupakan janji – janji agung yang mereka gembar – gemborkan  kepada rakyat di masa kampanye dan bentangan baliho.

Baca Juga :  Kantor Sekretariat RW 016 Kalideres jakarta Barat di Resmikan

” Salah satu tujuan adanya negara dan digelarnya pemerintahan adalah untuk menghadirkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyatnya, ini rakyatnya hidup sengsara, malah pejabat dan kroni – kroninya berlimpah harta, tahta bahkan wanita,” sindir Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Provinsi Aceh tersebut.

Dia menilai, selama ini rakyat Aceh hanya disuguhi janji – janji kosong dan dininabobokkan dengan angin sorga dan rayuan politik para elit – elitnya, sedangkan kondisi – kondisi kemeleratan dan kesengsaraannya tidak berubah sama sekali di mana – mana, bahkan Aceh terus dijuluki termiskin di berbagai media.

” Rakyat hanya dilalaikan dengan janji – janji manis dan angin sorga dari satu pemilu ke pemilu selanjutnya, tapi faktanya pergantian kekuasaan tak menghasilkan apa – apa,  rakyat tetap melarat, menanti yang tak pasti, dan yang ada hanya segelintir elit beserta kroni – kroninya yang bertambah kaya,” ungkap Ronny.

Dia mengungkapkan, selama ini para elit memoles kegagalan – kegagalannya dengan berbagai pencitraan dan omong kosong belaka.

” Masak banyak rakyatnya hidup miskin dan sengsara, ada yang pemimpinnya malah sering dapat penghargaan, kan konyol itu logikanya, kegagalan koq dipoles dengan cara – cara konyol seperti itu, dan ada juga jenis pencitraan para elit politik yang sudah terlalu biasa, bermodalkan mie instan dan sepapan telor, dikira rakyat bisa sejahtera dengan itu semua,” ketus putera Idi Rayeuk itu lagi.

Baca Juga :  Fungsi Piket Polsek Mataram Olah TKP dan Evakuasi Penemuan Mayat

Dia mendesak semua pihak yang berkewajiban memperhatikan nasib rakyat miskin di Aceh,  menghapus segala cara yang dinilai tidak berarti dan ketinggalan zaman itu. Sehingga benar – benar serius memperjuangkan nasib rakyat Aceh yang telah lama hidup sengsara dan tertindas, bahkan menderita sejak zaman konflik di masa lalu.

” Seriuslah memperjuangkan nasib rakyat, jangan lagi pencitraan, jangan ada jabatan malah memperkaya diri dan kroni – kroni serta menyulap keluarganya sendiri seperti keluarga sultan,” ketusnya lagi.

Ronny juga berharap masyarakat dapat berpikir kritis dan terus meningkatkan kesadarannya untuk terus mengritisi setiap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat, agar perubahan dapat tercapai demi Aceh yang lebih baik di masa depan.

” Masyarakat harus kritis, perubahan harus segera terjadi, jangan fanatik, apalagi termakan sandiwara – sandiwara politik yang ujung – ujungnya hanya memperkaya segelintir orang, bertambah harta dan wanitanya, sedangkan rakyat tetap hidup menderita selamanya,” pungkas alumni Universitas Ekasakti itu menutup keterangannya.

(Zal/red).

Berita Terkait

Diduga Oknum Pemdes Menggandakan Stempel BPD,Dinas Terkait Jangan Tutup Mata
Pelaku Diduga Depresi, Kasus Suami Multilasi Istri di Ciamis
Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Raih 2 Penghargaan Bergengsi di International Awards 2024
Pj Bupati Tangerang Apresiasi Digelarnya Bulan Pendidikan
Curhat Warga Direspon Walkot Jakbar. Kali Semongol Mulai Dikeruk
Guna Mengamankan Aset, Sejumlah Bangunan Di Lahan Pemda DKI Di Eksekusi
Kesemrawutan Jalan Sukatani Mulai Dibenahi Oleh Satpol PP Dan Lurah Tegal Alur
Video Pungutan Liar Yang viral,Kasie Humas Polsek Penjaringan : Itu Di Wilkum Polsek Kalideres
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 5 Mei 2024 - 19:41 WIB

Diduga Oknum Pemdes Menggandakan Stempel BPD,Dinas Terkait Jangan Tutup Mata

Minggu, 5 Mei 2024 - 11:22 WIB

Pelaku Diduga Depresi, Kasus Suami Multilasi Istri di Ciamis

Sabtu, 4 Mei 2024 - 10:25 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Raih 2 Penghargaan Bergengsi di International Awards 2024

Kamis, 2 Mei 2024 - 20:50 WIB

Pj Bupati Tangerang Apresiasi Digelarnya Bulan Pendidikan

Kamis, 2 Mei 2024 - 12:25 WIB

Curhat Warga Direspon Walkot Jakbar. Kali Semongol Mulai Dikeruk

Selasa, 30 April 2024 - 11:01 WIB

Kesemrawutan Jalan Sukatani Mulai Dibenahi Oleh Satpol PP Dan Lurah Tegal Alur

Selasa, 30 April 2024 - 10:18 WIB

Video Pungutan Liar Yang viral,Kasie Humas Polsek Penjaringan : Itu Di Wilkum Polsek Kalideres

Selasa, 30 April 2024 - 09:58 WIB

Soal Lokasi Flora Dan Fauna Semanan, Begini Kata Walikota Jakarta Barat

Berita Terbaru