Cirebon.JIN
Kesultanan Kacirebonan bersama Padepokan Nur Sejati Cirebon memberikan bantuan donasi untuk warga terdampak bencana gempa di Cianjur.
Bantuan diberikan secara simbolis oleh Sultan Kacirebonan, Abdul Ghani Natadiningrat kepada Asda II Pemkab Cianjur, Budi Rahayu Toyib, di Pendopo Cianjur, Minggu (27/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sultan Kacirebonan ke IX ini datang ke Cianjur bersama isterinya, Muthoyyaroh Beda Natadiningrat, serta pimpinan Padepokan Nur Sejati Cirebon, Ustad Mahesa Jenar dan rombongan.
Bantuan donasi ini juga didukung oleh Lanal Cirebon dan Ikatan Marinir Cirebon (IMC), serta kerabat wargi Keraton Kacirebonan dari Majlis Sunan Gunung Jati di Cianjur.
Dalam kesempatan itu, Sultan Abdul Ghani menyampaikan keprihatinan atas musibah bencana gempa yang terjadi di Cianjur.
Ia berharap warga yang terdampak diberikan kesabaran atas musibah bencana ini.
“Kami bersama rombongan, mohon izin ingin ikut juga meringankan beban daripada warga Cianjur semampunya. Mudah-mudahan bisa diterima oleh warga masyarakat Kabupaten Cianjur yang terkena dampak musibah,” ungkap Sultan Abdul Ghani.
Sementara itu, Asda II Bidang Perekonomian Setda Cianjur, Budi Rahayu Toyib menyampaikan ungkapan terima kasih atas kedatangan Sultan Kacirebonan bersama rombongan.
Budi menyampaikan, dirinya bersama Asda III ditugaskan untuk menerima tamu-tamu yang datang, mengingat Bupati Cianjur dalam dua hari ini tengah berada di lokasi bencana.
“Kami juga menyampaikan terima kasih atas keprihatinan, kepedulian, doa terutama juga bantuan-bantuan yang akan diserahkan kepada masyarakat Kabupaten Cianjur yang terdampak,” ungkapnya.
Dijelaskan bahwa Kabupaten Cianjur memiliki 32 kecamatan. Dari jumlah tersebut, ada 16 kecamatan yang terdampak bencana gempa ini dengan 146 desa.
Dikatakan Budi, guncangan gempa itu sangat masif dan berada pada wilayah permukiman.
“Memang yang paling parah ada 3 kecamatan, Cugenang terutama, sekuruh desanya. Yang banyak di medsos itu kebanyakan dari Cugenang, memang habis. Malah ada satu desa yang 90 oersen itu rata,” ungkap Asda II Cianjur.
Ia berharap masyarakat terdampak diberikan kesabaran, dan selalu ada hikmah dibalik musibah bencana ini.
Ia juga berharap bantuan yang diterima dari seluruh warga Indonesia, termasuk dari Kesultanan Kacirebonan dan rombongan bisa dimanfaatkan betul-betul untuk kepentingan masyarakat terdampak sesuai tepat sasaran.
“Memang waktu hari pertama, hari kedua, mungkin bapak-bapak atau Sultan bisa lihat di medsos, warga masih panik. Orang panik lihat keluarganya meninggal. Sudah mulai hari ketiga, keempat sekarang Alhamdulillah sudah mulai tertib,” ungkap Budi.
Dijelaskan pula bahwa penerimaan bantuan-bantuan diarahkan satu pintu untuk kemudian disebar ke kecamatan-kecamatan.
“Kami tidak melarang warga untuk (menyerahkan bantuan) langsung, tapi memang kesulitannya daerahnya jalannya kecil karena menuju ke Gunung Gede,” lanjutnya.
Selain itu, Budi menambahkan, mobil pengangkut distribusi bantuan ini junlahnya banyak, karena banyak desa-desa yang harus didatangi. (